Senin, Desember 29, 2008

IKPP Jabar "Natalan"

Natal? artinya lahir..IKPP Jabar tanggal 25 Desember ini tidak mau ketinggalan merayakan Natalan untuk merayakan kelahirannya dengan silaturahmi yang hangat di pesantren salah satu alumni yang dikelola kyai muda Didin Salahudin. Yang hadir hampir 75 orang, banyak wajah-wajah yang terindu muncul (kami akan munculkan menyusul wajahwajah "hilang" yang kembali dilingkaran alumni). Ada Sholeh Mara, elly Rahman AlFarisi, Arif Hudaya, dll...aktifis alumni yang lain tak perlu disebut, misalnya kak Sholeh Hasan, Cecep Suheli, Ida Syahidah, Hanny Hanifah, Parit (bacanya Farid Hakim), Aman + Makmun Hanafiah, Hastin, dan wajah-wajah aktif lainnya...Sabar, foto lain menyusul ya..
Yang jelas acara berlangsung hikmad dengan ritual lantunan ayat Tuhan, sambutan tuan rumah dan ramah tamah perkenalan para alumni. Asiknya yang hadir bukan hanya dari kerajaan Parahyangan Pasundan saja, tetapi alumni dari negeri Semarang, Solo, Jakarta juga menyempatkan bergabung. Yang jelas panitianya rapi....santapan rohani dan santapan lidah juga sedap. Selamat IKPP Jabar..bravo,brava!!

Label:

Nostalgia Reuni Angera

Meski reuni Angera Plus (Multi angkatan)
sudah berlangsung beberapa bulan yang lalu,
tapi foto-foto di bawah ini masih berbicara kepada kita,
bahwa kenangan itu masih lekat di hati kita semua
bahwa kita masih ada dalam satu ikatan "Pabelan"
tak pernah pupus oleh sekat ruang dan waktu
Berfoto di depan koperasi:
Bersama kanda Sarbini
Jalan-jalan sehat, santai pagi
menyusuri jalan nostalgia Pabelan-Batikan:
Kang Cecep berbaur dengan kita semua
(mantan, ee maksudnya Yoyok Sukarti, mbak Zul, Latifah, dan lain-lain)
Mbak Mang (Maria Nurhayati) juga lebur dalam kebersamaan, cerah ceria, penuh tawa..
Mabak Nur, Purawati Harun, Khotimah, ketawa-ketiwi... /f-li

Makan Bakso Rusuk

Seperti yang kita tahu, alumni Pondok Pabelan berkecimpung di berbagai profesi.

Ada yang PNS, wartawan sampe pengusaha, semua eksis di bidangnya masing2.

Nah Nurkholis Fahmi salah satu dari sekian alumni yang menjadi "pebisnis" yang bergerak

dalam beberapa jenis usaha. Salah satunya adalah usaha "kuliner".

Sabtu (27 Des 2008) kami berkesempatan dijamu Nurkholis Fahmi di warung "Kuliner" miliknya itu.

Warung yang terletak di utara BRI Bantul, setiap hari dikunjungi banyaaak pembeli

alias lariiiiis maniiiis, so pasti karena kelezatan rasanya.

Di Warungnya itu tersedia beberapa panganan: mie ayam, empek2, aneka minuman segar n bakso rusuk.

Keistimewaan bakso ini jika dibandingkandengan bakso lain,

(selain bakso, kuah dan mienya yang beda dan enak)

sajian daging rusuk sapi yang empuk, menyatu dalam mangkuk bakso, lezat n uenaaak tenan!

Kalo ada kesempatan ke Yk, sebaiknya mampir ke warung ini,

tapi tentu aja, BS2 (bayar sendiiri2) gitu, kecian si empunya warung

kalo setiap saat kita dibayarin, ntar labanya lari, gawat kan ...

Rumah Kuliner milik Nurkholis FahmiNurkholis Fahmi di depan Rumah Kulinernya
Nurkholis n Lily
Nurcholis Fahmi diantara ibu2 yang hobi wisata kuliner
alias hobi makan..
Ari Iswanto, yang bekerja di KUA ini kebetulan sedang libur sehingga bisa
ikutan menikmati lezatnya bakso rusuk "Rumah Kuliner"
milik kakak kita Nurkholis Fahmi.
Bu Hakim n pejabat KUA, makan sambil diskusi tentang
kasus2, data n info seputar kawin - cerai masyarakat Yk.
Maklum, tugas mas Ari berhubungan dengan pernikahan,
sementara tugas bu Hakim kita ini banyak berhubungan dengan perceraian.
Jadi klop deh!
Beberapa mangkuk dah kosong. Ilham, Fatra n Lili
kayaknya nambah lagi. Sementara pemiliknya
tertegun ato binging melihat kita semua lahap.
Ini orang doyan ato lapar?
Habis makan bakso, kita makan empek2 lagi nih..
tak terasa, beberapa mangkuk n piring2 kosong sudah berserakan di meja. f/lia

Label:

Rabu, Desember 24, 2008

ANGERA 81 PUNYA MULTIPLY.


Pengunjung blog angera81 yag kami hormati,
Karena begitu banyak foto-foto yang ada di angera, sementara tidak semuanya bisa dimuat di blog angera. maka kami mencoba membuat www.angera81.multiply.com, sehingga di harapkan foto-foto itu bisa tampil semuanya. Harapan kami foto-foto tersebut bisa bercerita lebih banyak dari apa yang telah kami tampilkan di blog angera.

Dan sebagai penghargaan kami yang tinggi atas tulisan Perjalanan Menuju Negeri Mbelan yang ditulis oleh Mustofa Almajid, maka kami menghimpunnya dalam content box khusus, sehingga memudahkan teman-teman untuk mengikuti tulisan tersebut sejak awal.Oleh karena itu sejak Perjalanan Menuju Pabelan Part XIV, tulisan tersebut secara lengkap kami memuat dalam: www.angera81.multipy.com

Di www.angera81.multiply.com ini kami sengaja memuat cotent box-content box khusus, sehingga memudahkan teman-teman untuk mencari berita yang diinginkan. Untuk sementara,(maklum baru siang ini dibuat) baru Perjalanan Menuju Negeri Mbelan dan Berita IKPP yang kami tampilkan, ke depannya kami juga akan membuat beberapa content yang selama ini telah di muat di blog angera ini.

Demikian dari kami, harapan kami dengan adanya www.angera81.multiply.com sebagai pelengkap dari blog yag telah ada, menambah erat kekerabatan yang telah kita bina selama ini.

Wassalam
Angera

Label:

MOHON DOA


Hari Senin 21 Desember lalu Bapak Johan (ayahanda Nurizah) mengalami kecelakaan lalulintas di daerah Pekanbaru. Beliau sedang mengendarai motor kemudian disrempet truk.
Pak Johan mengalami luka-luka di lengan dan kepala. Saat ini dalam perawatan keluarga di rumah.

Mohon doa dari teman-teman semoga bapak Johan sebagai orang tua kita segera sembuh dari luka-luka akibat kecelakaan ini. Amien.......(Ly)

Label:

Selasa, Desember 23, 2008

Saat Pengacara jadi Tuan Rumah

Pertemuan rutin (tiap bulan) IKPP Yk, Minggu 21 Desember 2008 kemaren
diselenggarakan di rumah kakak kita Nurcholis, SH (di akhir namanya ditambah "SH" sesuai gelar akademisnya yang membedakannya dengan Nurcholis Fahmi.
Maklum, di Yk ada 2 Nurcholis sih...)

Nurcholis, SH dan Isteri, menyambut para tamu dengan senyum ramah.. "sugeng rawuh"....

Bapak kita Dr. Habib Chirzin, di sela menunggu jam pulang menuju Jakarta, menyempatkan diri hadir (sebelumnya mengantar tamu ke Pondok Pabelan).
Beberapa hal beliau sampaikan, diantaranya tentang banyaknya pihak yang merasa
'punya keterkaitan' (terutama secara emosional) dengan Pondok Pabelan. Keterkaitan tersebut tidak hanya dirasakan oleh santri klasikal yang mondok di Pabelan, tapi juga bagi para alumni "santri kalong" (nyantri disela libur kuliah, berdiskusi dengan Kyai Hamam kerap malam hari tentang berbagai hal, tentang: hidup, tentang Islam, Pondok, tentang negeri ini atau tentang gonjang ganjing dunia). Para alumni santri kalong berniat mengadakan workshop di Jakarta, membicarakan n merumuskan peluang/program terbaik apa yang dapat mereka berikan untuk Pondok. Dikatakan Pak Habib, bahwa seluruh perasaan (ikatan) yang kuat terhadap Pondok (dari berbagai pihak itu baik santri atau kerabat, sahabat atau yang siapa saja yang meski sekilas mengenal Hamam namun menyisakan kesan mendalam) itu tak lain karena kekuatan sosok seorang Kyai Hamam dengan sugudang obsesi dan mimpi indahnya untuk Pondok n Negeri ini. Al-hasil, Pondok Pabelan telah menjadi 'tempat yang teduh' bagi siapa saja, termasuk bagi mereka yang kurang diuntungkan oleh sistem Pemerintahan kala itu (Orba) seperti mahasiswa atau masyarakat marginal yang terinjak2 hak2 kemanusiaannya.
Menurut Pak Habib, kita semua mesti menjaga 'ikatan' itu, kita dapat saling memperkuat ..... jalin - menjalin membentuk sebuah kekuatan baru bagi kita dan bagi Pondok kita.......

Pak Jamal (MC merangkap moderator) bersebelahan dengan Mas Andi (suami Vita)Tuan rumah dan ketua IKPP Yk (Arif Prajoko)
Santai mendengarkan...

Serius, khidmat karena cerita2 bijak Pak Habib

Mbak Solikhah juga hadir.. mendengarkan Sang Guru
(yang tak lain adalah kakandanya)

Ada wajah baru, mbak Titu dulu pendamping kita, tertawa manis
(bersebelahan dengan mbak Mang)
kini beliau bekerja dan bertempat tinggal di Bantul Yk.
Hastin Nurhayati manis, tetangga tuan rumah n Vita Vitria yang cuantik, tertawa ceria.
Pak Ilyas ini hobinya makan tulang - belulang.
Kali ini yang jadi incerannya adalah tulang ayam, idih ngeri amir.....

Nyam, nyam..

Makan tempe mendoan

Makan, makan..

Berpose bagai cover boy

Tarwoco, diantara ibu2 arisan rumpi..

Berpose sejenak dengan Pak Habib sebelum beliau meninggalkan acara
menuju Bandara untuk pulang ke Jakarta. /f

Label:

Selasa, Desember 16, 2008

BERITA DARI IKPP JABAR

Salam.
To whom it may concerns, hasil rapat panitia kecil IKPP Jabar Jum'at tgl 12 Des 2008:

R= Pertemuan IKPP Jabar tetap tanggal 25 Des 2008 jam 09.00-selesai bertempat di Pesantren Al-Ihsan, Cibiruhilir RT 01 RW 02 Cileunyi Bandung

R= Acara didesain relaks, akrab, setara, dan berisi

R= Isinya adalah soliditas dan solidaritas: soliditas IKPP Jabar sebagai sebuah komunitas dan solidaritas antaralumni yang koheren

R= Isinya adalah silaturrahmi dan rancangan kegiatan IKPP Jabar ke depan yang realistis, workable, dan menyentuh kepentingan segenap alumni dengan segala latar belakang dan semua lapisannya

R= Semua alumni asal Jabar sangat diharapkan sekaligus dihargai kehadirannya

R= Alumni non-Jabar juga welcome untuk hadir dan membantu memikirkan eksistensi IKPP Jabar. (Sejauh ini perwakilan dari Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Yogya sudah confirmed mau datang. Kami tunggu dan terima kasih sebelumnya.)

R= Setiap alumni yang berkenan akan hadir dimohon konfirmasinya. Segera. Ini menyangkut persediaan ruangan dan, tentu saja, konsumsi..he. .he..

R= Untuk konfirmasi, hubungi Dindin (08112213849) atau Cecep Suheli 08156010784.

R= Terima kasih dan sampai jumpa di hari natal.

Regards.
Dindin

Label:

UPAYA KANG CECEP MENDAPATKAN FOTO KAK AGUS YUNIAWAN


RUAAARRRRR BIASA!!! ucapan ini sepatutnya diucapkan untuk kang Cecep atas usahanya yang gigih hingga bisa "nemu" fotonya kak Agus Yuniawan. Ternyata walau hanya 2 tahun bersama kita di pondok, telah menyiratkan kenangan yang begitu dalam bagi kakak-kakak kita ini. Hingga berbagai upaya dilakukan untuk bisa mengikat kembali tali silaturrahmi yang sempat terputus.

Kami adik-adik dari kang Cecep dan kak Agus turut senang dan semoga ini semua menjadi uswatun bagi kita. Dan untuk kak Agus, selamat bergabung bersama kami, semoga silaturrahmi tetap terbina. Kami menanti tulisan serta kabar kak Agus untuk menyemarakkan blog Angera ini. Sukses untuk kak Agus Yuniawan.

Label:

Senin, Desember 15, 2008

Meja Pimpong Batu Penuh Kenangan


Memori Meja Pimpong Batu

REUNI Juni 2008 lalu. Saya agak lama memandang meja pimpong batu yang dulu sangat dekat dengan saya. Hampir setiap hari, baik pagi atau sore saya menyentuhnya, mengusapnya jika ada pasir atau sampah yang menempel di meja itu. Kalau tidak begitu, ya, saya susah main pimpongnya. Sudahlah pantulan bolanya nggak begitu nyaring, diganggu pula dengan pasir atau sampah. Mau nggak mau ya harus diusap biar bersih dan siap main. Pas Jumat, kadang-kadang berjam-jam berada di meja tersebut.
Reuni kemaren, Saya perhatikan meja tersebut mungkin jarang dipakai atau memang karena usianya yang sudah duapuluhan tahun, membuat meja batu itu terkesan kusam dan terbiarkan.Untngnya tak dibobol, sehingga meja batu tersebut masih bisa disentuh, dimanfaatkan dan mengurai kembali kenangan yang pernah terukir di sana.
Ingat meja pimpong batu, teringat betapa banyak kenangan yang terukir di situ. Mulai dari tempat bersantai, ngobrol, juga merencanakan sesuatu yang teramat penting bagi kelangsungan dua hati Utara dan Selatan. Biasanya memanfaatkan meja ini untuk duduk atau sebagai sandaran dua tangan menopang ke dagu atau juga hanya menyandarkan badan di meja yang kokoh itu pada malam hari. Kalau siang hari, mana berani nongkrong di situ, kecuali pas liburan, meja ini kita jadikan tempat ngumpul sambil makan-makan.
Untuk urusan dua hati ini saya mempunyai kisah yang tak pernah saya lupakan. Kisah itu sebenarnya ada beberapa buah, tapi yang akan saya ceritakan di sini sebuah kisah penghuni Utara yang sedang naksir berat kepada salah seorang putri ayu di Selatan. Tapi, teman kita yang merasa tak sepadan ini, terutama dari warna kulit yang bedanya memang antara siang dan malam itu, merasa takut, khawatir bakal ditertawakan, di pandang sebelah mata alias ditolak! Tapi rasa yang meledak-ledak bagai genderang perang dalam hatinya tak mampu dia sembunyikan. Semakin rasa itu disimpan, ditutup, makin kuat siksaan yang dideritanya.
Karena itu, rasa yang tak dapat dibendung itu memang harus ditumpahkan. Kebetulan, santri yang sedang jatuh cinta itu memilih saya sebagai salah satu tempat curhatnya. Awalnya saya sempat kaget juga ketika temen sekamar Bagaskara (waktu itu kita mba guru) seseorang memanggil saya dan menunggu di meja pimpong. Tapi rasa itu berubah menjadi rasa geli. Tapi saya berusaha menahannya agar tidak tertawa (menertawakan). Dalam pikiran saya mungkin sama dengan yang dipikirkannya, ada-ada saja, masa bisa naksir si dia sih? Yang bener aja. Tapi itu dalam hati. Saya menghargai perasaannya. Apalagi dia sudah mempercayakan luahan hatinya kepada saya.
Curhat pertama itu menguras pikiran saya. Tadinya saya tak begitu peduli dengan adik kelas yang ditaksir teman ini. Hubungan kami biasa saja. Sejak itu, diam-diam dia menjadi perhatian saya. Selalu saja saya berkata dalam hati, ''kok bisa si Utara naksir dengan anak seayu ini, bagaimana ceritanya, ya?'' Pikiran itu saya bantah sendiri. Itulah cinta, yang tak pernah pandang bulu.
Pertemuan selanjutnya dengan si Utara ini selalu saja di meja batu. Saya sudah bisa mengimbangi hatinya. Saya minta dia gentle. Apapun risikonya, dia harus mengungkapkan hal itu. Bisa lewat surat, bisa juga langsung. Setelah itu barulah kita tahu, apakah ditolak atau sebaliknya. Jika ditolak, harus berlapang dada. Menerima dengan jiwa besar. Walau gagal, tetapi kamu sudah tak punya beban yang selama ini menyiksa kamu. Justru perempuan menyukai sifat laki-laki yang gentle, berani mengungkapkan perasaannya. Nasehat saya ini (mungkin) termakan sama si Utara ini. Saya lupa, apakah pernyataan cintanya itu lewat surat atau langsung. Yang saya ingat saya sempat berbicara dengan si ayu ini, kalau seseorang di Utara sana ingin bertemu. Saya juga takut kalau sebagai mak comblang saya juga ditolak dengan tak maunya si ayu bertemu dengan si Utara. Saya hanya menyampaikan si Utara ingin bertemu pukul sekian di belakang Bagas. Setelah itu, saya pun tak tahu. Apakah mereka bertemu atau tidak. Itu urusan mereka. Toh, saya yakin akan mendapat laporan dari si utara apa hasilnya.
Malam itu juga ketika saya mau beranjak tidur, saya kembali dipanggil si Utara. Langsung saja saya keluar. Ternyata, di depan pintu Bagaskara, si Utara ini sudah menunggu. Melihat kemunculan saya, dia langsung menyalami dan menciumi tangan saya. Terang saja saya kaget. Tapi itu hanya sebentar. Dengan kebahagiaan yang meluap, dia mengabarkan kalau dia diterima si ayu. Saya juga ikut gembira. Biar agak leluasa, kami pun beranjak menuju meja pimpong batu dan duduk di atasnya. Tentunya yang diceritakan bukan lagi kecemasan tetapi sebaliknya, kebahagiaan yang juga mendebarkan dada.
Kenangan di meja pimpong batu itu.....bakal tak terlupakan. Betapa masih banyak kisah yang terukir di sekitar meja itu, termasuk kisah sedih berurai air mata.(n)
(catatan: Tolong masukkan foto pendukung ya, meja pimpongnya. Soalnya pas aku posting ga ada petunjuk apa-apa. Kosong. Ini pernah juga aku alami dulu)
Foto by, ZMF

Minggu, Desember 14, 2008

Laporan Keuangan Launching

LAPORAN PENJUALAN BUKU & INFAQ (SEMENTARA)

ACARA LAUNCHING BUKU "KYAI HAMAM DAN PONDOK PABELAN"

PONDOK PESANTREN PABELAN MAGELANG

8 – 9 Nopember 2008


No

Nama

Jumlah Uang

Jumlah Buku

Princian


Harga buku

Infaq


1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33


Umi Salamah

Solahuddin

Oti / Khoijah

Yasin

Mila

Mus

Uus / Uswatun

Oot

Feti / Fatnnajah

Didik

Huda

Ida Munawaroh

Nurfadhilah

Muhdhor (dkk)

Maria Kibtia

Rida

Rina Rahmawati

Syukron

Suhendar

Asrori

Harjan

Zaenal

Solahudin

Suki Rosmiati

Khodijah

Hamba Allah

Yasin & Eko

NN

Siti Alfiah

Rahmawati

Syarifah

Soleh Hasan

Asmeliardi CW (Bjm)


100.000

50.000

100.000

600.000

150.000

100.000

120.000

200.000

275.000

750.000

70.000

500.000

250.000

400.000

250.000

500.000

500.000

70.000

100.000

70.000

50.000

70.000

500.000

150.000

750.000

200.000

475.000

100.000

50.000

50.000

50.000

1.000.000.

1.000.000.


-

1

1

7

1

1

2

1

2

1

1

2

1

-

-

5

-

1

1

1

1

1

10

1

10

2

7

1

1

1

1

-

1


-

50.000

50.000

350.000

50.000

50.000

100.000

50.000

100.000

50.000

50.000

100.000

50.000

-

-

250.000

-

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

500.000

50.000

500.000

100.000

350.000

50.000

50.000

50.000

50.000

-

50.000


100.000

-

50.000

250.000

100.000

50.000

20.000

150.000

175.000

700.000

20.000

400.000

200.000

400.000

250.000

250.000

500.000

20.000

50.000

20.000

-

20.000

-

100.000

250.000

100.000

125.000

50.000

-

-

-

1.000.000

950.000





9.600.000

66

3.300.000

6.300.000



No

Nama

Jumlah Uang

Jumlah Buku

Princian


Harga buku

Besar Infaq

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

Habib

Imam

A’am

Lukman

Findi

Basyir

Furqon

Arief

U’ut

Uri

Rasyid

Dian

Yuni

Acho

Ripin

Mashudi

Ma’mun

A. Ram

MT. Arrozi

Ali JAgobayo

Arwanto

Yoyok Sukarti

Istiqomah

Titta

Aries Buiono

Agung

Fathur

Thohirun

Fifqi

Hamba Allah

Nurudin

Dewi Yaminah

Maman Fauzi

Agus Soleh

Muhibuddin

Zaenabun

Baikuniah

Beberapa orang

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

300.000

300.000

500.000

500.000

400.000

250.000

1.500.000

750.000

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

3

3

2

5

4

2

1

15

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

150.000

150.000

100.000

250.000

200.000

100.000

50.000

750.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

150.000

150.000

400.000

250.000

200.000

150.000

1.450.000

-





16.500.000

131

6.550.000

9.950.000



No

Nama

Jumlah Uang

Jumlah Buku

Princian


Harga buku

Besar Infaq

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

Nurkholis

Fajar H

Tri Ismu

Hastin N

A.Rosyid

Vita Vitria

Ilham M.Nur

Arifin Ilyas

Basroni

Tarwoco

Rohmi

Siti Solihah

Romdhan

Pak Sis

Amin Abd

Siti Nurjannah

Nur Solihah

Nur Aida

Nanik Hayati

Basroni

Siti Ruhaini

70.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

90.000

50.000

90.000

60.000

50.000

50.000

70.000

90.000

90.000

60.000

100.000

150.000

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

3

1

1

1

1

1

1

-

-

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

150.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

-

-

20.000

-

-

-

-

-

-

-

-

40.000

-

40.000

10.000

-

-

20.000

40.000

40.000

10.000

100.000

150.000





18.020.000

152

7.600.000

10.420.000










No

Nama

Jumlah Uang

Jumlah Buku

Princian

Harga buku

Besar Infaq

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

Suryanto

Zainal Arifin

Raneka

Heri

Ratna

Amin Sridati

Hariadi

Islamic C. Brdr

Sunarko

M.Ihsan

Hamba Allah

Mahfudz

Subekti

Salim M

Aman

Indah R

Najib

Enden

Imam Purnomo

Imam Turmudzi

Yanti

Muhdhor

Yoyok Sukarti

Peri

Mami Ansa

Hendra

Humas Dephub

Nasir

Imam Munajat

Tahir

Ansari

Siti Aisyah

Mufti

Taufiq

Halima Eva F

Tanpa Nama

80.000

80.000

80.000

80.000

160.000

80.000

80.000

80.000

160.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

160.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

80.000

2.480.000

1

1

1

1

2

1

1

1

1

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

31

50.000

50.000

50.000

50.000

100.000

50.000

50.000

50.000

100.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

1.550.000

30.000

30.000

30.000

30.000

60.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

60.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

930.000


Jumlah Total

23.460.000

220

11.000.000

12.460.000


LAPORAN TOTAL KEUANGAN (SEMENTARA)

PANITIA LAUNCHING BUKU “KYAI HAMAM DAN PONDOK PABELAN”

PONDOK PESANTREN PABELAN

8-9 NOVEMBER 2008

No

Tgl

Transaksi

Uang Masuk

Uang Keluar

Saldo/ Minus

1

sblm s/d acr

Dari Penjualan Buku

23.460.000



2

8-9

Infaq dalam Kotak

1.261.500



3

sblm s/d acr

Uang Keluar


39.598.650




Jumlah

24.721.500

39.598.650

-14.877.150

Ditanggung oleh Pondok


Pabelan, 14 Desember 2008.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga, ditujukan kepada:

1. Para donatur / penyumbang (baik yang tercatat atau hamba Allah / tanpa nama).

2. Alumni dimana pun berada, yang telah mendukung acara baik secara langsung

atau tak langsung, dalam bentuk suport moril, doa, dll sehingga acara berjalan dengan lancar.

3. Seluruh elemen Pondok.

4. Panitia dengan segala kekompakannya.

5. Angera yang berkenen memuat seluruh rangkaian acara sampai dengan laporan.

Semoga semua amal baik kawan-kawan dan semua unsur yang disebutkan diatas, mendapat balasan dariNya, amin..

Jika dalam penyelenggaraan acara kemaren terdapat kekurangan, mohon dimaafkan. Kritik-sarannya sangat diharapkan.

Laporan ini bersifat sementara, jumlah dapat bertambah atau berkurang

sesuai perkembangan laporan yang masuk.

Laporan ini disajikan atas kerjasama:

angera, tim bendahara, tim sekretaris dan seluruh panitia.

Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. /f.

Label: